I fall asleep, fall asleep
As these heavy tears come to an end, the end comes
Outside the window of my room, outside my interest..nights pass by
***
“Maafkan aku.. Tetapi hubungan kita harus berakhir sekarang juga.”
“Apakah ini karenanya ? Apakah ia telah merampas dirimu dariku ?”
“Bukan. Ini bukan salahnya.”
“Lalu apa masalahnya ? Kau yang tidak mencintaiku lagi ? Aku berjanji untuk membuatmu merasakan cinta itu lagi kepadaku.”
“Ini bukan salahmu atau salah yeoja itu.”
“Lalu apa ?”
“Ini semua kesalahanku. Semustinya aku menghentikan hubungan kita sejak dulu. Jika saja aku memutuskan hubungan kita dulu, kau tidak akan merasakan rasa sakit ini. Semustinya sejak dulu aku sadar.. bahwa kau tidak pantas untuk bersamaku. Kita berasal dari keluarga yang sangat berbeda, kau tahu ?
Sebaiknya kita balik saja ke hidup kita masing-masing, seperti kau tidak mengenalku dan aku tidak mengenalmu.”
“Apakah kata-kata yang kau ucapkan ini berasal dari hatimu ? Aku tidak percaya dengan semua ini. Ini sama sekali bukan dirimu. Kau sangat jahat, kau tahu ?”
“Aku memang jahat sejak dulu. Ini diriku yang sebenarnya.”
“Tidak. Aku tahu sebenarnya kau baik. Kau selalu berbuat baik kepadaku saat kita bersama. Lalu apa yang kau lakukan dahulu, jika ini adalah dirimu yang sebenarnya ?”
“Dulu aku hanya berpura-pura. Teman-temanku boleh mempermainkan wanita juga, lalu mengapa aku tidak boleh ?”
“Jadi.. yang kau maksud adalah.. aku hanya barang tidak berguna yang bisa kau buang begitu saja ? Bagaikan barang yang terlupakan ?”
“Benar.”
“Kau benar-benar jahat. Aku membencimu.”
“Maka bencilah aku, agar kau bisa melupakan diriku dengan cepat.”
“Lalu apa yang akan ku lakukan kepadamu ? Lalu apa yang akan kau lakukan ? Apa yang sebaiknya kita lakukan ?”
“Yang sebaiknya kau lakukan, adalah untuk tidak muncul didepan mataku lagi. Jangan kau berharap bahwa aku akan mengenalimu jika kita bertemu.”
“Kalau begitu, ”
“Apakah kau masih mau berkata yang lainnya kepadaku ? Aku tidak ingin mendengar ‘Aku akan menunggumu’ ‘Maafkan aku’ ‘Aku mohon’ atau ‘Aku akan mencarimu di masa depan’ karena semua itu tidak akan mengubah keputusanku.”
“Ani. Aku tidak ingin berbicara apapun lagi. Sebaiknya aku balik sekarang. Jaga dirimu baik-baik.”
“Jangan cemaskan diriku. Cemaskan dirimu.”
***
Read the rest of this entry »