And I Love You (Woman Version)

Posted: April 3, 2013 by rachel0505 in oneshoot
Tags: , ,

tumblr_md2mql6uz61qeyssto1_500

Maybe if I got over you


Perhaps I wouldn’t know such tears


My heart was once loving


But farewell makes it not calm anymore


The one I love won’t come back again,


The one I’m madly in love with


My heart is only faithful to you, waiting is all that I can do

 

I love you and …


Throughout the night I try to erase you from my mind


You’re right in front of me , Yet I cannot reach you


I can’t forget you, I miss you


What I breathe is like death
I am too scared …

***

Saturday, 22nd of December 2012

Seoul, South Korea

14.57 PM

 

“Hei, kau masih ingat bagaimana kita bertemu pertama kali ?”

 

Jiyoung bertanya kepada Kyuhyun. Namja itu membuang mukanya lalu kembali melihat ke arah Jiyoung.

 

“Cih. Kau kira aku sebodoh dirimu sehingga bisa melupakan hal itu ?” Tanya balik Kyuhyun kepada Jiyoung.

 

“Ya ! Kau benar-benar menyebalkan kau tahu itu ?!”

 

“Memang aku menyebalkan. Lalu apa kau kira kau tidak menyebalkan juga ?”

 

“Aku tidak tahu harus menjawab apa lagi kepadamu.”

 

“Bodoh.”

 

“Kau juga bodoh mau berkencan denganku.”

 

“Aish, dwaesseo.”

 

Kyuhyun pun berdiri dari tempat duduknya dan mengeluarkan dompetnya, mengambil beberapa uang lalu menaruhnya diatas meja yang tengah mereka gunakan. Jiyoung pun berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mengikuti Kyuhyun yang  jauh sudah didepannya. Ia pun sedikit berlari kecil untuk berjalan disamping Kyuhyun.

 

Mereka berdua pun keluar dari restoran yang mereka tempati sekarang dan berjalan bersampingan.

 

“Jadi,” lanjut Jiyoung. “Kau masih ingat dimana kita bertemu ?” Tanya Jiyoung sambil menolehkan kepalanya kearah Kyuhyun.

 

“Bagaimana aku melupakannya, bodoh.” Jawabnya singkat.

 

Kyuhyun memasukkan kedua tangannya pada saku celananya lalu menghelakan nafasnya pelan.

 

Ia melirik ke arah Jiyoung dan mendapatinya menggosok kedua tangannya dan meniup-niupkan tangannya, berusaha untuk menghangatkan dirinya.

 

“Chueoyo ?” Tanya Kyuhyun kepada Jiyoung.

 

“Eo.” Jiyoung mengangguk dan terus meniup-niupkan tangannya.

 

“Kau tidak memakai sarung tangan ?”

 

“Aku lupa membawanya dari rumah.” Jiyoung pun memasukkan kedua tangannya kedalam saku coat dinginnya, sedikit berharap supaya tangannya bisa lebih hangat.

 

“Bodoh. Kau telat bangun lagi dan melupakan hal itu ? Memorimu benar-benar buruk, Cho Jiyoung.” kata Kyuhyun.

 

“Memoriku memang buruk, lalu mengapa ?” Tanya Jiyoung lagi. Kyuhyun mendesahkan nafasnya keras, lalu dengan kasar ia melepaskan sarung tangan kanannya.

 

Kyuhyun pun menarik tangan kanan Jiyoung lalu memasukkan tangan gadis itu kedalam sarung tangannya. Ia pun menarik tangan Jiyoung yang satu lagi, mengenggamnya erat, lalu memasukkan tangan mereka kedalam saku coat dinginnya.

 

“Bodoh.” Kata Kyuhyun lagi sambil berjalan lebih pelan dari sebelumnya disamping Jiyoung.

 

“Tidak ada orang yang pernah mengatakan aku pintar.” Jawab Jiyoung sambil menolehkan kepalanya kearah Kyuhyun. Ia pun harus mendongak sedikit mengetahui Kyuhyun yang mempunyai badan yang lebih tinggi darinya.

 

“Kau tahu, bahkan aku tidak pernah mengatakanmu pintar ?” Tanya Kyuhyun tanpa melihat kearah Jiyoung. Ia pun menyipitkan matanya sedikit saat angin berhembus kencang mengenai matanya.

 

“Aish. Kau juga bodoh kau tahu itu ?”

 

“Aku memenangkan olimpiade matematika dan kau mengatakanku bodoh ? Apakah ada masalah dengan otakmu ?”

 

“Otakku bekerja dengan sangat baik, Cho Kyuhyun. Otakmu saja yang berbeda dengan otak manusia.”

 

Kyuhyun pun tertawa kecil sambil melihat kearah Jiyoung.

 

“Jadi kau mengatakanku bagaikan alien ? Begitu maksudmu ?” Tanya Kyuhyun dengan senyumnya yang terpasang diwajahnya.

 

Jiyoung mengangguk sedikit lalu mendongakkan kepalanya sedikit kearah Kyuhyun lalu tertawa.

 

“Kau ada pekerjaan apa setelah ini, Kyu ?” Tanya Jiyoung kepada Kyuhyun setelah mereka berjalan sedikit lebih jauh.

 

Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu mengeluarkan ponselnya dari saku celananya.

 

“Aku rasa tidak ada.” Kata Kyuhyun sambil mengecek jadwalnya pada ponselnya.

 

“Eo. Aku ada photo shoot majalah sekitar jam empat nanti.” Lanjut Kyuhyun sambil mengecek jam tangannya.

 

“Dan sekarang jam tiga.” Kata Jiyoung sambil memandang ke arah Kyuhyun.

 

“Aku rasa sebaiknya kau pergi sekarang daripada kau terlambat. Agency-mu akan kesal jika kau terlambat lagi karenaku, kan ?” tanya Jiyoung kepada Kyuhyun.

 

Namja itu hanya mengangguk kecil lalu membuka pintu mobilnya saat mereka sampai didepan mobil milik Kyuhyun.

 

Jiyoung menarik tangannya keluar dari saku Kyuhyun lalu masuk ke dalam mobil namja itu.

 

Kyuhyun pun menutup pintu itu lalu berjalan ke bagian kiri mobil itu, lalu masuk kedalam mobil itu lalu terduduk dibalik pengemudi.

 

Ia menyalakan mesin mobil lalu menjalankan mobil itu.

 

Ia mengantar Jiyoung pulang ke rumahnya lalu membawa dirinya sendiri ke tempat photo shoot majalah itu.

 

 

***

Friday, 11th of January 2013

Seoul, South Korea

11.22 AM

 

“Jihyun-a, apa mungkin Kyuhyun berselingkuh denganku ?”

 

Jiyoung bertanya kepada Jihyun yang berada didepannya. Sahabatnya itu bergegas untuk menemuinya saat ia mendengar bahwa Jiyoung ingin bertemu dengannya dan berbicara. Sahabatnya itu sudah tahu jika Jiyoung seperti ini, keadaan pasti darurat.

 

“Memang kau mempunyai bukti, eonnie ?” Tanya Jihyun balik kepada Jiyoung.

 

Jihyun pun menyesap teh panasnya sambil memandang kearah sabahat hidupnya itu.

 

“Beberapa hari ini, aku mulai menyadari bahwa ia mulai menjauh dariku. Setiap aku menelponnya atau saat aku mengajaknya untuk berkencan, ia pasti akan berkata bahwa ia sibuk dan sibuk. Aku tahu jadwal kerjanya, Jihyun ! Dan di sama sekali tidak sibuk. Dan bahkan beberapa hari ini ia mempunyai libur, dan kau lihat saja apa yang dia lakukan. Dia bahkan tidak menelponku. Dan beberapa hari ini aku menemukannya dengan seorang yeoja disebelahnya. Mereka bergandengan tangan dan berjalan berdampingannya. Apakah bukti itu tidak cukup Jihyun-ah ?”

 

Jihyun hanya tersenyum kecil setelah mendengar cerita sahabatnya itu. Ia meletakkan cangkir tehnya ke meja lalu menggenggam kedua tangan Jiyoung.

 

“Kau tahu, ini pertama kalinya kau seperti ini didepanku. Biasanya kau akan menyimpan semua perasaan ini sendiri. Apakah kau benar-benar mencintainya, Ji-ya ?” Tanyanya.

 

Jiyoung menganggukkan kepalanya pelan lalu menundukkan kepalanya dan mulai mengalihkan pandangannya pada sepatunya.

 

“Apakah rasa sakit hati itu sesakit ini, Jihyun-a ? Aku sangat tidak menyukai ini.”

 

Jiyoung mendongakkan kepalanya lagi ke arah Jihyun dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.

 

“Menurutku, kau datangi saja Cho Kyuhyun dan memintanya untuk menjelaskan semua ini kepadamu. Aku yakin ia tidak akan marah jika kau menanyakan ini dan ternyata semuanya kesalahpahaman, bukan ?” kata Jihyun sambil tersenyum kearah Jiyoung.

 

“Aku tahu sejak dulu bahwa aku mempunyai eonnie sehebat kau. Jadi kau tidak akan menyerah begitu saja, ‘kan, eonnie ?” lanjutnya.

 

Jiyoung tersenyum kecil lalu ia mengelap kedua matanya dengan telapak tangannya.

 

Jihyun mengambil tissue pada dalam tasnya lalu menyodorkannya kedepan Jiyoung. Sahabatnya itu menerimanya lalu mengelap kedua matanya.

 

“Aku tidak pernah membayangkan kau akan seperti ini karena sebuah namja, Ji-ya.”

 

Jiyoung menoleh saat mendengar Jihyun berkata kalimat terakhir itu sebelum sahabatnya menghelakan nafasnya keras.

 

“Aku juga tidak menduga aku akan seperti ini, Jihyun-ah.. Hanya karena seorang namja.. Han namja ttaemunnae.” Kata Jiyoung kepada Jihyun.

 

Jihyun tersenyum kepada Jiyoung lalu ia pun memutuskan untuk pergi dari café kecil itu dan berjalan-jalan berdua bersama Jiyoung.

 

Ia pun berdiri dari kursinya dan mengeluarkan beberapa uang dan meletakkannya diatas meja. Jihyun mengambil tangan milik Jiyoung dan menariknya untuk keluar dari café itu.

 

 

***

Tuesday, 15th of January 2013

Seoul, South Korea

16.07 PM

 

Jiyoung tengah bergegas mengeluarkan ponselnya dari tas tangannya saat ia mendapatkan pemandangan yang sangat tidak menyenangkan saat ini.

 

Kyuhyun sedang berjalan dengan yeoja lain disampingnya dan mereka berdua tertawa, bergandengan tangan, dan saling memandang satu sama lainnya. Dan Jiyoung yakin Kyuhyun sudah menyadari bahwa sedari tadi Jiyoung memperhatikan mereka, mengetahui juga jarak Jiyoung berdiri tidak jauh dengan dimana Kyuhyun berada dengan yeoja itu.

 

Baru kali ini Jiyoung dapat melihat yeoja yang sedang bersama namjanya itu dengan jelas.

 

Rambut panjang bergelombang berwana coklat, tubuh yang tinggi, kaki yang jenjang, pakaian yang serba mahal dan menggunakan hak tinggi kemana-mana. Bisa Jiyoung tebak, yeoja itu lebih cantik dan lebih kaya darinya sehingga Kyuhyun dengan mudahnya tertarik dengannya.

 

Setelah ia berpikir lagi, apa yang dia punya yang bisa ditandingi dengan yeoja itu ? Tubuhnya tidak terlalu tinggi walaupun ia mempunyai kaki jenjang yang sama dengan yeoja itu. Ia membenci sepatu yang bernama hak tinggi dan demi Tuhan, ia tidak mau berjalan-jalan kemana-mana dengan sepatu itu. Ia tidak mempunyai uang sebanyak yeoja itu punyai. Hidupnya sederhana. Sangat sederhana bahkan.

 

Jiyoung hanya menghelakan nafasnya keras saat mengetahui Jihyun tidak mengangkat panggilan teleponnya saat ini.

 

Demi Tuhan, ia tidak bisa melalui semua ini sendiri. Ia butuh sahabatnya.
She needs someone to lean to.

 

 

***

“Jihyun-ah !” teriak Jiyoung sambil bergegas masuk ke dalam rumah Jihyun.

 

“Jihyun-ah !”

 

Jihyun pun keluar dari kamarnya dan sedikit berlari ke ruang bawah.

 

Ia mendapati sahabatnya dengan matanya yang merah dan bengkak berjalan pelan-pelan kearahnya.

 

Ia pun membuka kedua tangannya lebar dan Jiyoung lari ke pelukannya dan menangis.

 

“Aku melihatnya lagi, dan bahkan ia membiarkanku melihatnya bersenang-senang dengan yeoja itu.” Kata Jiyoung.

 

Jihyun pun tersenyum kecil lalu memeluk Jiyoung lebih kuat.

 

“Uljimayo, jebal.” Kata Jihyun sambil mencoba untuk menenangkan Jiyoung yang semakin terisak.

 

“Aku yakin ia mempunyai alasan yang bagus tentang ini. Aku yakin ini hanya kesalahpahaman, Jiyoung-ah.”

 

“Aku rasa aku sudah tidak mempunyai harapan lagi bahwa ini semua hanya kesalahpahaman Ji-ya. Aku tahu ia tidak akan melakukan ini kecuali ia benar-benar ingin menjauhkanku.”

 

Jiyoung pun menangis dalam dekapan Jihyun.

 

“Dan sejak kapan uri Cho Jiyoung menjadi begitu pesimis, huh ? Kau harus kuat dan aku janji, besok aku akan menemanimu untuk bertemu dengannnya. Eo ?”

 

Jihyun melepaskan pelukannya dan melihat kearah kedua mata Jiyoung sambil memegang kedua bahu sahabatnya itu. Ia pun tersenyum kecil saat menyadari Jiyoung mulai meredakan tangisannya.

 

“Kau memang yang terhebat, Ji-ya~”

 

 

***

Wednesday, 16th of January 2013

Seoul, South Korea

11.37 AM

 

TOK TOK TOK

 

Kyuhyun pun berjalan menuju pintu rumahnya dan membuka pintu itu setelah ia mendengar ketukan yang kedua kalinya.

 

Matanya membelalak tidak percaya saat mendapati Jiyoung berdiri didepannya sambil menundukkan wajahnya.

 

“Cho Kyuhyun..” panggil yeoja itu saat menyadari kaki Kyuhyun yang muncul didepannya saat ia menundukkan wajahnya.

 

Jiyoung pun berdeham kecil sebelum melanjutkan.

 

“Kau.. apakah kau sedang berselingkuh denganku ?” tanyanya sambil mendongakkan kepalanya memandang Kyuhyun.

 

Kyuhyun memasukkan kedua tangannya kedalam sakunya dan berdeham kecil. Ia pun menyipitkan kedua matanya sambil melihat kearah Jiyoung.

 

“Kalau aku menjawab ‘ya’, memangnya apa yang akan kau lakukan ?” Tanya Kyuhyun balik.

 

Jiyoung tersenyum tidak percaya. Ia pun mendengus sebelum melanjutkan kalimatnya.

 

“Aku akan mengakhiri hubungan ini, tentu saja.”

 

“Kalau begitu, jawabanku adalah ya. Ya, aku tengah berselingkuh darimu.”

 

Jiyoung membelalakkan matanya tidak percaya saat mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Kyuhyun.

 

Demi Tuhan, ia tidak percaya dengan semua ini !

 

“Cho Jiyoung, bukannya semustinya kau mengatakan ingin mengakhiri hubungan ini sekarang ?” lanjut Kyuhyun.

 

Namja itu bersender pada pintu yang masih dibukanya dan memandang Jiyoung didepannya yang masih tidak ia biarkan masuk kedalam rumahnya.

 

Jiyoung menundukkan wajahnya. Salah satu tangannya terlihat terangkat dan ia mengelap air matanya yang Kyuhyun yakin sudah keluar dari mata yeoja itu

 

“Baiklah jika kau tidak akan melakukannya, aku akan melakukannya untukmu.” Kata Kyuhyun saat ia menyadari Jiyoung tidak akan mengucapkan kata-kata itu dalam waktu yang singkat.

 

“Aku ingin mengakhiri hubungan ini. Yeoja itu jauh lebih baik darimu, kau tahu itu ?” lanjut Kyuhyun.

 

Air mata Jiyoung semakin mendesak untuk keluar saat ia mendengar suara pintu rumah Kyuhyun yang kembali tertutup seperti semula.

 

Ini semua terlalu cepat. Ini terlalu cepat. Jiyoung tidak menduga semmuanya akan seperti ini. Dalam mimpi-mimpinya, Kyuhyun akan memeluknya dan mengatakan bahwa semua ini hanya kesalahpahaman. Bahwa yeoja itu tidak berarti apa-apa untuknya.

 

Dalam hidup Jiyoung, ini adalah pertama kalinya ia merasakan bahwa ia ingin mati saja, meninggalkan rasa sakit ini didalam hatinya.

 

Ia tidak mau menderita hanya karena seorang namja bernama Cho Kyuhyun.

 

 

***

Friday, 25th of January 2013

Seoul, South Korea

09.28 AM

 

Jiyoung sangat tidak menduga bahwa semua ini akan terjadi dengan begitu cepat.

 

Ia sangat yakin saat ia menerima Kyuhyun menjadi kekasihnya dan hubungan mereka akan berjalan dengan sangat baik. Tapi ternyata semua ini hanya mimpinya yang tidak akan bisa terkabulkan. Dan ia sadar sekarang, bahwa mimpi hanyalah mimpi. Mimpi hanyalah permintaan hatimu yang tidak akan pernah terjadi di kehidupan yang sebenarnya.

 

Jiyoung memutuskan untuk mengulang kehidupannya di negara baru. Ia ingin melupakan segalanya yang telah terjadi di Korea dan melanjutkan kehidupannya di Amerika Serikat.

 

Tentunya ia sudah memberi tahu Jihyun tentang keputusannya ini. Sahabatnya itu senang untuknya. Ia senang bahwa sahabatnya itu ingin melupakan Kyuhyun dan rasa sakit didalam hatinya.

 

Keluarganya mendukungnya saat ia ingin melanjutkan hidupnya di Amerika Serikat, mengingat bahwa memang rencana awal mereka adalah hidup di Amerika. Rencana saat itu sempat batal karena Jiyoung tengah berhubungan dengan Kyuhyun.

 

Jiyoung merasa sangat bodoh sekarang. Semustinya sejak dulu ia menghentikan semua ini dan pindah ke Amerika. Semustinya ia meninggalkan namja itu sebelum ia benar-benar mencintainya.

 

Ia tidak memberitahu Kyuhyun tentang keputusan ini, tentunya. Lagian, mengapa ia harus ? Mereka sudah tidak mempunyai hubungan apapun lagi sekarang.

 

“Jiyoung-ah, aku akan merindukanmu.” Kata Jihyun sambil memeluk Jiyoung erat.

 

Sekarang, Jiyoung tengah berdiri di pintu masuk bandara, mengucapkan selamat tinggal kepada beberapa orang terdekatnya.

 

“Kalau begitu kau harus mengunjungiku sering-sering. Eo ?” kata Jiyoung yang berhasil membuat Jihyun tertawa.

 

“I will.” Jawab Jihyun sambil mengangguk.

 

“Kalau begitu, na kalkkae !” kata Jiyoung akhirnya.

 

Ia pun melangkahkan kakinya meninggalkan orang-orang terdekatnya.

 

Ia tidak akan kembali ke negara ini lagi.

 

Ia bersumpah untuk itu.

 

 

***

Saturday, 6th of August 2011

Seoul, South Korea

13.04 PM

 

“Cho Kyuhyun, chukhahae !” teriak yeoja-yeoja yang mengelilingi namja itu.

 

“Neo daebakida, Cho Kyuhyun !”

 

“Kau yang terbaik, Kyuhyun !”

 

“Tidak ada yang busa mengalahkanmu, Cho Kyuhyun !”

 

“Kyuhyun, you’re my idol !”

 

Cho Kyuhyun pun berjalan ditengah-tengah kerumunan orang. Ia memberikan mic yang tadi ia gunakan ke salah satu orang terdekatnya dan terseyum kepada orang itu.

 

Kyuhyun pun membungkukkan badannya berkali-kali saat orang-orang disekitarnya memuji dan meneriakkan namanya.

 

Cho Kyuhyun. Umurnya hanya 23 tahun dan ia sudah menyelesaikan dua konser tunggalnya diseluruh dunia. Penyanyi muda itu mempunyai kekayaan diatas rata-rata dan wajah yang mampu memabukkan seluruh yeoja yang melihatnya. Tapi, sampai sekarang ia belum menunjukkan ketertarikkan apapun kepada makhluk hidup bernama perempuan, sehingga banyak majalah dan berita-berita yang menganggapnya gay. Tapi tentu itu tidak benar. Kyuhyun dan noona-nya sendiri, Cho Ahra, pemain violin terkenal itu, sudah mengatakan konfirmasi tentang gossip itu.

 

Karirnya berada dipuncaknya sekarang, dan bahkan sampai sekarang ia tidak mempunyai waktu luang yang dapat ia gunakan untuk dihabiskan bersama keluarganya. Dan karena alasan itu juga, ia tidak bisa mengenal perempuan lainnya kecuali ibunya dan noona-nya sendiri.

 

“Jwesonghamnida.”

 

Kyuhyun menoleh saat ia mendengar seseorang tidak sengaja menghalang jalannya dan menabraknya sedikit. Ia pun melihat kearah orang yang menabraknya dan menghelakan nafasnya pelan, sangat pelan agar tidak ada orang yang mengetahuinya.

 

Yeoja tadi yang tidak sengaja menabraknya membungkukkan badannya berkali-kali kepada Kyuhyun sambil menundukkan wajahnya.

 

“Ireum.” Kata Kyuhyun singkat sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya dan membuang wajahnya, tidak  menunjukkan usaha sedikit pun untuk memperoleh ketertarikan dari yeoja itu.

 

“Ne ?”

 

Yeoja itu mendongakkan wajahnya dan memandang kearah Kyuhyun.

 

“Neo nugu. Neo ireumi mwoya. Apakah kau tidak mengerti bahasa ibumu sendiri ?” jawab Kyuhyun.

 

“Memangnya kenapa kau harus mengetahui namaku ?”

 

Kyuhyun menolehkan kepalanya kearah yeoja itu saat mendengar kalimat terakhir yang diucapkannya.

 

“Apa yang kau bilang ?”

 

“Aku bilang, memangnya kenapa kau harus mengetahui namaku ? Aku tidak sengaja menabrakmu dan yang seharusnya kau lakukan adalah memaafkanku supaya aku bisa keluar dari gedung ini secepat mungkin.” Tantang yeoja itu.

 

Kyuhyun menghelakan nafasnya dan menaruh kedua tangannya pada pinggangnya. Ia pun memutarkan kedua bola matanya tidak percaya.

 

“Memangnya kenapa kau sangat  membenci gedung ini ?” Tanya Kyuhyun lagi sambil berusaha untuk menenangkan amarahnya yang mulai memuncak.

 

“Karena gedung ini penuh dengan fans-fans gilamu yang terlihat mau melakukan apa saja untuk menarik perhatianmu. Apa kau masih akan menanyakan pertanyaan lainnya ?”

 

Kyuhyun terlihat menganggukkan kepalanya lalu ia mendekatkan jarak antaranya dan yeoja itu. Ia memandang yeoja itu dengan tatapan membunuhnya.

 

“Apa kau membenciku ?”

 

“Ya. Aku membencimu. Bagiku kau bagaikan orang yang mempunyai dua wajah. Terlihat sempurna dimata fansmu dan terlihat menjijikan dan jahat didepan orang yang sama sekali tidak menyukaimu.”

 

“Lalu jika kau membenciku, mengapa kau berada di gedung ini, terutama sesudah aku menyelesaikan konserku ?”

 

Kyuhyun berjalan mendekati yeoja itu sehingga badan yeoja itu menempel pada tembok dibelakangnya. Ia pun melipat kedua tangannya didepan dadanya dan masih memandang yeoja itu tajam.

 

“Sahabatku berhasil menyeretku ke konsermu. Kau kira aku mau datang ke konser ini ? Jika dia tidak menawarkanku puluh-puluhan novel yang dapat kubeli dengan uangnya aku tidak akan perlu datang kesini. Masih ada pertanyaan yang lain ?”

 

Terlihat olehnya, Kyuhyun menganggukkan kepalanya pelan lalu tersenyum kearahnya.

 

“Namamu.”

 

“Jika aku menjawab pertanyaan terakhir itu aku boleh pergi ?”

 

“Ne.”

 

Yeoja iti terlihat ragu untuk sementara dan menghelakan nafasnya pelan.

 

“Nae ireum Jiyoung. Cho Jiyoung.”

 

“Dan aku Cho Kyuhyun. Kau sudah mengetahuinya bukan ?”

 

 

 

THE END

Comments

Leave a comment